Minggu, 24 Juni 2018

Tata cara atau etika yang harus kita patuhi ketika kita mendaki gunung

Etika dalam Mendaki Gunung

Ketika anda memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju sebuah gunung, tentu anda seharusnya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang, baik personil, logistik, perlengkapan maupun pengetahuan medan.

Ketika anda merencanakan untuk menaiki sebuah gunung yang cukup sulit, tentu anda juga akan menyiapkan tim yang ideal dan solid yang sesuai menurut ukuran anda, dan anda tahu betul kemampuannya. Perbekalan dan peralatan yang cukup juga situasi medan dan route yang akan anda lalui, kemudian anda siap untuk melakukan perjalanan.

Bahaya tentu saja akan selalu ada baik itu dari anda dan tim anda yang menyangkut kesiapan perlengkapan dan peralatan tim maupun pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tim dalam melakukan perjalanan. Bahaya dari luar akan selalu ada, tergantung kesiapan tim dan kesolidan tim dalam menghadapinya.

Mental akan sangat berpengaruh dalam perjalanan anda. Sejauh mana kemampuan leader dalam memimpin tim dan respect tim terhadap leader dengan segala keputusannya. Bagaimana sesama anggota tim saling mendukung dan membantu satu sama lain.

Demi keselamatan pengunjung dan kelestarian alam, pendaki hendaknya mematuhi beberapa kewajiban sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan pendakian, calon pendaki diwajibkan melapor ke pos jaga terkahir, untuk dilihat apakah persyaratan pendakian telah dipenuhi atau belum

2. Pendaki juga diwajibkan melapor ke perangkat desa (terakhir) di route/jalur pendakian atau perjalanan

3. Setelah pendakian, pendaki diwajibkan lapor ke pemberi ijin, untuk memastikan ada tidaknya pendaki yang telambat turun

4. Pendaki diwajibkan memperhatikan kebiasaan dan adat istiadat setempat (pakaian, hal-hal yang ditabukan dan lain-lain)

5. Bila terjadi musibah agar segera ke pos kehutanan dan atau aparat pemerintah setempat

6. Yakinkan bahwa bekas api unggun sudah benar-benar padam sebelum ditinggalkan

7. Larangan

Untuk berhasilnya suatu pendakian, agar diperhatikan larangan-larangan sebagai berikut:

• Dilarang keras membawa obor sebagai alat penerangan (pada pendakian malam hari), agar tercegah kebakaran. Sebagai gantinya dapat digunakan senter

• Dilarang membuang benda yang mengandung api (misalnya puntung rokok) selama pendakian

• Dilarang mempergunakan kayu untuk keperluan apapun (api unggun, masak, tongkat)

• Dilarang mengambil tumbuhan dan binatang, telur atau sarang apapun, terutama bila gunung yang didaki termasuk kawasan konservasi (cagar alam, taman nasional)

• Dilarang membuat kegaduhan/kebisingan (berbicara keras, berteriak-teriak tanpa maksud dan tujuan membunyikan alat musik) yang dapat mengganggu kehidupan satwa dan pendaki lain

• Dilarang membuang sampah apapun (kertas, plastik, kaleng atau yang bersifat an-organik). Benda-benda tersebut harus dibawah kembali ke bawah

• Dilarang mencemari lingkungan, termasuk mencoret-coret batu, kulit/akar/daun pohon dan DAS ( Daerah Aliran Sungai).

• Dilarang melakukan tindakan apapun yang dapat mengganggu keaslian dan keasrian serta kelestarian segala keaneka ragaman (hayati dan non hayati) di alam bebas

Salam lestari 🙏🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar